Di wilayah Asia, pada beberapa tahun terakhir kebutuhan daging alternative meningkat secara pesat, khususnya dibeberapa negara seperti Indonesia, Filipina dan Thailand. Di sinyalir dari ADM’s Consumer Research Study, pada Asia Tenggara keadaan ini disebabkan oleh beberapa factor termasuk benefit Kesehatan yang didapat dari konsumsi/diet daging hewani.

Di situasi pandemic Covid-19, tidak dapat dipungkiri bahwa kebiasaan serta sifat konsumen pun ikut berubah. Mereka yang dulu tidak terlalu berpengaruh, sekarang mulai memperhatikan sumber makanannya berasal.

Sebagai sumber protein, konsumen mulai beralih dari protein hewani ke protein nabati karena lebih aman dan lebih bersih, serta konsumen sudah mengetahui dampak baik dari nutrisi, rasa serta tekstur dari protein nabati.

Protein merupakan nutrisi yang diperlukan bagi setiap manusia untuk menjaga daya tahan tubuh. Produk-produk baru dari protein nabati ini dapat dikatakan sebagai tren baru, inovatif serta bernutrisi. Dengan pengetahuan dari media mengenai Kesehatan beserta nutrisi yg baik dijaga selama pandemic ini, perusahaan makanan nabati harus memprioritaskan ketersediaan barang agar produk dapat dengan mudah dijangkau oleh konsumen.

Bernutrisi serta lezat

Rasa dan tekstur yang menyerupai daging asli dari makanan nabati juga berperan besar untuk konsumen menikmati makanan lezatnya. Cita rasa masakan dari makanan nabati yang lezat, bertekstur serta bernutrisi seperti yang konsumen inginkan akan terus dikembangkan oleh pakar kuliner.

Ditahun 2020 ini diperkirakan akan ada lebih banyak keluarga tanaman yang diformulasikan untuk membuat makanan nabati seperti : kacang kedelai, kacang polong, kacang-kacangan dan biji-bijian.

Seleksi Nyaman yang Inovatif

Pada tahun 2019, protein nabati yang menggantikan daging pada burger membuat trend naik dengan sangat signifikan. Di tahun berikutnya, tren mulai meluas dan memasuki ranah local lainnya, tidak terkecuali di Asia. Makanan nabati dikembangkan menjadi berbagai masakan, mulai dari dimsum hingga masakan daging hewani namun tidak mengandung daging hewani, hingga dengan tren baru cara memasak protein nabati seperti misalnya direbus, dibumbui dengan saus atau di sup.

Di era new normal ini makan dirumah sedang menjadi kebiasaan baru selama pandemic. Konsumen merasa lebih aman dan nyaman untuk memasak dan memadukan rasa yang disukainya dirumah. Kunci sukses dari olahan masakan dari makanan nabati adalah rasanya yang lezat, serta tekstur yang serupa dengan daging hewani yang diinginkan.

Mencari Masa Depan Baru

Konsumen yang paham mempertanyakan apa yang tertera di label, mereka menghargai Kesehatan dan nutrisi dengan kenyamanan. Konsumen juga mulai mencari alternative daging yang berasal dari tanaman yang aman untuk meminimalkan resiko ganguan kesehatan yang diakibatkan dari konsumsi daging hewani, serta membuat lingkungan yang sehat dari keseimbangan system pangan. Perusahaan harus memprioritaskan label dan pada beberapa kasus dapat menambah beberapa benefit fungsional dan kesehatan untuk membuka jalan bagi makanan dan minuman nabati semakin di terima oleh masyarakat luas di era new normal ini.